Recent Posts

Berbagi Ide dan Gagasan Untuk Menginspirasi Anak Negeri

Kamis, 08 Agustus 2024

Belajar Menulis Uncle Den

Meneladani Etos Kerja Sa’ad bin Mu’adz

 

Deni Darmawan saat memberikan khutbah di Metropolitan Tower Pondok Indah


“Etos kerja sahabat Nabi, Sa’ad bin Mu’adz al-Ansori patut kita teladani,” kata Deni Darmawan ketika memberikan khutbah dengan judul Meneladani Etos Kerja Dari Kisah Sa’ad bin Muadz al-Ansori pada Jum’at (2/8/2024) di Metropolitan Tower Jalan Jalan Jl. R. A. Kartini, Jl. TB Simatupang No.Kav. 14, RT.10/RW.4, Cilandak, Kota Jakarta Selatan.


Dalam kisah Sa’ad bin Mu’adz ada keteladanan yang perlu diketahui oleh umat Islam. Sa’ad adalah seorang pejuang Islam dari golongan Ansor, tetapi beliau juga seorang pekerja keras. “Ketika itu Rasulullah bertemu dengan Sa’ad. Kemudian Rasul memegang tangannya yang terlihat kasar, agak kehitam-hitaman, tangannya gosong terpanggang matahari karena bekerja mencangkul tanah,” terang Deni Darmawan yang sudah mengisi puluhan seminar dan kegiatan keagamaan.


Silahkan baca : Deni Darmawan Membimbing 271 Mahasiswa Menulis Artikel di Media Massa


Nabi SAW sangat mengapresiasi etos kerja dari Sa’ad bin Mu’adz. Inilah gambaran seorang muslim yang bekerja keras demi kehormatan diri. “Nabi kemudian mencium tangannya seraya mengatakan, bahwa tangan Sa’ad tidak akan tersentuh api neraka,” ujarnya Deni Darmawan yang juga penulis buku religi dan literasi. 


Silahkan baca : Nilai-nilai Islam dalam Perjuangan


Allah juga mencintai orang yang bekerja keras dan terampil bahkan disebut juga sebagai mujahid di jalan Allah. “Dalam hadits riwayat Ahmad bahwa Rasulullah pernah bersabda, bahwa orang yang bekerja keras sangat dicintai Allah, apalagi jika dia terampil dan mempunyai keahlian. Bekerja sebagai upaya untuk mencari nafkah sama seperti mujahid,” jelasnya


Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil dari keteladanan etos kerja Sa’ad bin Mu’adz. “Pertama, bekerja keras tapi tidak meninggalkan ibadah. Kerja juga ibadah, jika niatnya mencari ridho Allah. Kerja juga amanah dan tanggung jawab. Ke-dua, bekerja adalah kemandirian dan kedisiplinan. Bekerja dengan keringat sendiri adalah lebih baik dan mempunyai nilai dari pada meminta-minta. Bekerja adalah kesungguhan usaha demi kehormatan diri,” ungkapnya.




Ke-tiga yang bisa kita ambil pelaran dari kisah Sa’ad bin Mu’adz yaitu mengajarkan keuletan, pantang menyerah, bekerja yang dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran. “Bekerja dengan dedikasi tinggi adalah bagian dari keprofesionalan yang diserta dengan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, amanah, dan tanggung jawab. Maka, penghargaan akan dia dapat, bahkan naik ke posisi yang lebih baik. Namun, kita juga harus ingat. Rezeki yang kita peroleh kita berbagi dengan orang yang membutuhkan,”jelasnya.


“Bekerjalah dengan baik, penuh dedikasi dan tanggung jawab. Sebab, Allah, Rasul dan serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu. Sebagaimana di dalam Alquran surat at-Taubah ayat 103. Jangan bekerja hanya ingin dilihat orang lain dan pimpinan,” tutupnya.








Belajar Menulis Uncle Den

About Belajar Menulis Uncle Den -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :