Recent Posts

Berbagi Ide dan Gagasan Untuk Menginspirasi Anak Negeri

Kamis, 18 Juli 2024

Belajar Menulis Uncle Den

Deni Darmawan : Stop Perundungan (Bullying) di Sekolah.

 

Flyer Matsama Mts Mathaul Anwar (dokpri)


Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mathlaul Anwar menggelar kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) pada Rabu (17/7/2024) di jalan H. Rean No.111 RT 03 RW 01 Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Deni Darmawan yang menyampaikan materi Stop Perundungan (Bullying) di Sekolah.


Dalam paparannya, Deni melakukan interaksi dan diskusi kepada siswa mengenai apa itu perundungan atau bullying. “Sebelum kita bahas tentang perundungan, adakah diantara kalian yang tahu apa itu perundungan?. Berbagai pendapat disampaikan oleh siswa. Perundungan yaitu suka memukul, mengejak, mengintimidasi, mencaci-maki, dan perbuatan menyakiti yang diulang-ulang,” ujar Deni ketika menyimpulkan beragam pendapat dari siswa.


Begitu banyak pengertian perundungan yang disampaikan dari berbagai para ahli. “Perundungan atau bullying adalah sebuah tindakan yang merugikan orang lain dengan cara menyakiti, mengancam, kekerasan kontak fisik, menghina, yang semua itu dilakukan dengan sengaja, baik tatap muka atau di media sosial (cyberbullying) yang dilakukan lebih dari sekali,” ungkap Deni Darmawan yang sudah membina puluhan mahasiswa menulis reportase dan opini.


Deni Darmawan saat menyampaikan materi di PLS Matsama MTs Mathaul Anwar (dokpri)



Deni melanjutkan, bahwa perundungan itu bentuknya macam-macam. “Bentuknya bisa secara fisik dengan menganiaya kontak fisik seperti memukul, menjambak, mendorong dan tindakan lainnya yang tidak menyenangkan. Secara verbal dilakukan secara ucapan atau kata-kata seperti mengejek, merendahkan, menghina, mencemooh, dan ucapan buruk lainnya. Secara psikis korban dipermalukan, dicibir, dilecehkan, sentimen dan tindakan psikis lainnya,” ungkap Deni Darmawan yang juga suka menulis buku religi dan literasi.


Menurut Deni, ada beberapa sebab munculnya perundungan di lingkungan sekolah. “Biasanya ada rasa senioritas di sekolah yang menjadi tradisi turun-temurun memperlakukan adik kelas semena-mena. Karena ada perlakukan sama dari kakak kelas, adik kelas melakukan yang sama suatu saat ini. Ada siswa yang ingin berkuasa dan ujuk gigi (superior). Ada dorongan mendapatkan pujian dan kepuasan, dan dianggap mengganggu kelompoknya (gank) apalagi dihina,” jelas Deni yang sudah mengikuti Standardisasi Da’i MUI.


Deni melanjut, dampak dari perundungan atau bullying ini jika dibiarkan akan berbahaya dan bisa beresiko kematian. “Secara fisik akan terluka, cedera dan sakit. Secara kejiwaan (psikis) akan tidak nyaman, galau, resah, takut dan cemas. Secara sosial akan grogi, pendiam, minder, tertutup dan suka menyendiri. Secara prestasi belajar akan menurun, tidak bisa konsentrasi, nilai anjlok, dan bisa jadi tidak naik kelas. Hal ini sangat beresiko hingga bisa berujung pada kematian” ujar Deni.


Deni memberikan tips untuk melakukan perlawanan jika ada perundungan. “Kita harus percaya diri, jangan lemah jika diremehkan, miliki ketahanan diri. Bersikaplah tenang, jangan emosi, tolonglah jika ada siswa yang menjadi korban, jika membahayakan diri cobalah teriak, lari cari pertolongan, kemudian ingatlah dengan mencatat tempat dan orang-orang yang melakukan perundungan untuk segera dilaporan ke pihak sekolah, guru, orang tua,  atau pihak berjawib,” pungkasnya.


Diakhir acara ada pembagian hadiah bagi siswa yang aktif dan kooperatif mengikuti kegiatan ini dari awal hingga selesai. Siswa begitu antusias mengikuti kegiatan ini karena narasumber sangat komunikatif dan interaktif sehingga siswa tidak merasa bosan.


Penulis : Deni Darmawan (Trainer Pojok Literasi Sekolah dan Standardisasi Da’i MUI) 


Sumber berita : www. apakabarnusantara.com silahkan klik disini

 

Belajar Menulis Uncle Den

About Belajar Menulis Uncle Den -

Author Description here.. Nulla sagittis convallis. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.

Subscribe to this Blog via Email :