kombisindonesia.Dalam merayakan kemerdekaan
Republik Indonesia, tidak dapat dipungkiri bahwa agama Islam memiliki peran
penting dalam membangun bangsa dan mencapai kemerdekaan. Peran agama Islam ini
bisa dilihat dari berbagai aspek, baik sejarah maupun nilai-nilai yang
terkandung dalam agama tersebut
Agama Islam memiliki peran sentral dalam
sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Pada awal abad ke-20, banyak
tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia yang berlatar belakang agama Islam
terlibat aktif dalam perjuangan melawan penjajahan. Mereka mengambil peran
sebagai pemimpin, pemikir, dan pelaku perjuangan melawan kolonialisme. Beberapa
tokoh yang perlu disebutkan adalah Haji Agus Salim, HOS Cokroaminoto, KH Ahmad
Dahlan, KH Hasyim Asy'ari, dan banyak lagi.
baca juga : Mencetak Generasi Berilmu
Pesantren,
lembaga pendidikan Islam tradisional, memiliki peran besar dalam membentuk jiwa
nasionalisme dan semangat perjuangan. Di pesantren, nilai-nilai seperti cinta
tanah air, persatuan, kesetiaan pada pemimpin, dan semangat berjuang untuk
kemerdekaan diajarkan secara intensif. Banyak pemimpin pergerakan nasional,
termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta, pernah belajar di pesantren dan mengambil
inspirasi dari nilai-nilai yang ditanamkan di sana.
Para ulama atau pemimpin agama Islam
juga berperan penting dalam menyebarkan semangat perjuangan kemerdekaan di
masyarakat. Mereka mengajarkan pentingnya persatuan, mengingatkan masyarakat
tentang pentingnya mencapai kemerdekaan, dan menyediakan dukungan moral bagi
para pejuang seperti yang di firmankan Allah SWT di Surah Ali 'Imran ayat
103.
Artinya : "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai..."
Gerakan-gerakan Islam juga turut andil
dalam memperjuangkan kemerdekaan, seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama
Baca juga : Wahyu Pertama Sebagai Dasar Literasi Baca-Tulis
Pada 17 Agustus 1945, Indonesia
menyatakan kemerdekaannya. Proklamasi kemerdekaan tersebut disusun oleh para
pemimpin nasional Indonesia, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta, yang banyak
terpengaruh oleh nilai-nilai Islam. Dalam piagam proklamasi, terdapat kata-kata
yang mencerminkan semangat kesatuan, persatuan, dan keadilan, yang merupakan
nilai-nilai yang dianut oleh agama Islam.
Dalam proklamasi tersebut, terdapat
kalimat yang menyatakan "dengan berkekuatan penuh melaksanakan taqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa," mengandung pesan tentang pentingnya kesatuan
dan persatuan dalam menghadapi tantangan untuk mencapai kemerdekaan. Semangat
kesatuan ini sesuai dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya persaudaraan
dan solidaritas antar sesama umat manusia tanpa memandang perbedaan ras, suku,
atau agama. Seperti yang dijelaskan di dalam alquran Surah Al-Hujurat ayat 13
Artinya : Wahai manusia! Sungguh,
Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan,
kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.
Pentingnya keadilan sosial tercermin
dalam bagian proklamasi yang menyebutkan tujuan negara untuk “Mendirikan suatu pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Ajaran Islam mendorong
keadilan sosial, menghilangkan kesenjangan ekonomi, dan memperjuangkan
kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat
Baca juga : Bacalah Dengan Menyebut Nama Tuhanmu
Dalam
proklamasi tersebut, terdapat juga kalimat yang menyatakan "Dengan kewajiban menjalankan
shari'at Islam bagi pemeluk-pemeluknya," yang mencerminkan pengakuan atas
kebebasan beragama dalam negara merdeka ini. Islam mengajarkan tentang
pentingnya menghargai kemanusiaan dan menghormati hak asasi setiap individu tanpa
diskriminasi berdasarkan agama atau keyakinan.
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mencerminkan semangat toleransi dan nilai-nilai universal, termasuk nilai-nilai Islam. Salah satu sila dalam Pancasila adalah "Ketuhanan Yang Maha Esa," yang mengakui keberadaan Tuhan, termasuk bagi pemeluk agama Islam. Pancasila juga mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan yang sangat dianut oleh agama Islam dalam membangun bangsa.
Proklamasi
tersebut bukanlah proklamasi negara Islam, tetapi lebih menggambarkan semangat
persatuan dan semangat berjuang bagi keadilan dan kemerdekaan. Indonesia secara
resmi adalah negara yang berdasarkan Pancasila sebagai dasar negara, mengakui
keberagaman agama dan budaya sebagai identitas nasional.
Baca juga : Kombis Bagi-bagi Buku ke Ponpes Tazkiyah Insani
Bahwa sejarah peran agama Islam dalam membangun bangsa dan mencapai kemerdekaan bukan berarti Indonesia adalah negara Islam. Indonesia adalah negara dengan keberagaman agama dan budaya yang diakui dan dihargai oleh konstitusi. Peran Islam dalam sejarah Indonesia menunjukkan kontribusi agama dalam membentuk identitas bangsa, semangat perjuangan, dan nilai-nilai persatuan yang relevan hingga saat ini.
Penulis : Rofi Yunasmi, seorang Wiraswasta
Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis,
tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kombisindonesia.com
**) Rubrik
opini di KOMBIS Indonesia terbuka
untuk umum. Panjang naskah sekitar 600 atau 700 kata. Sertakan riwayat hidup
singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah
dikirim ke alamat e-mail: belajarmenulisid@gmail.com
**) Redaksi
berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah
dan filosofi Kombis.
**) Bagi
penulis yang artikelnya sering diterbitkan akan mendapat merchandise Kombis.