Dedi Dwitagama |
Sosok Dedi Dwitagama banyak memberikan inspirasi kepad guru se-nusantara. Ia kerap kali memberikan wejangan untuk komitmen menulis di blog. Gegara rajin menulis di blog, Dedi kerap kali di undang untuk menjadi narasumber di berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.
Kini,
Dedi hadir ingin memberikan pengalamannnya itu kepada seluruh
peserta se-nusantara melalui
grup whatsapp dan zoom bersama Komunitas Belajar Menulis Nusantara (KBMN)
Angkatan ke-28 pada Rabu (25//1/2023).
Agar suasana lebih hidup, Dedi langsung membuka sesi pertanyaan kepada peserta terlebih dahulu. Dedi
pun menjawab dengan jelas dan beberapa wejangan dan pengalaman yang ia miliki
agar peserta bisa tumbuh
komitmen menulis di blog.
Salah
satu guru yang kepincut menulis di blog adalah Wijaya Kusamah, atau biasa
disapa Omjay. Sewaktu kuliah S2, keduanya saling bertemu.Disaat itulah Omjay
jadi keranjingan menulis di blog. Bahkan Omjay dijuluki guru blogger Indonesia
dan pernah diundang ke Istana Presiden. Hal ini amat membanggakan Dedi, karena
murid bisa lebih hebat dari gurunya. Ini artinya, Dedi berhasil mengarahkan
Omjay menjadi penulis andal di blog.
Seperti
biasa, Dedi akan membuka diskusi tanpa memberikan materi. Baginya, membuka pertanyaan
pada forum diskusi akan sesuai dengan kebutuhan peserta. Terkadang, memberi
materi tapi tidak sesuai dengan kebutuhannya.
Sudah mencari ciri khas Dedi ketika didapuk menjadi
narasumber, iakerap
kali selalu
membagikan uang dan kaos bagi peserta yang bisa memberikan pertanyaan terbaik.
Begitu
antusiasnya para peserta mengikuti pelatihan menulis bersama Dedi dengan melontarkan
pertanyaaan yang bertubi-tubi.
Dedi kadang
memberikan jawaban dengan tulisan, rekaman suara, bahkan ia jawab langsung
melalui zoom pun menjawab tidak hanya menulis,
tetapi juga menggunakan voice agar jawabannya
semakin jelas.
Bagi Dedi, menulis
di blog itu seperti warisan atau jejak yang bisa kita tinggalkan untuk anak
cucu kita dan orang-orang yang membutuhkan. Begitu banyak manfaat yang akan diperoleh dari menulis blog.
Berkat komitmen menulis di blog, Dedi pernah diundang
ke berbagai kegitan di berbagai daerah di Indonesia dan berkunjung ke
Malasyasia, Singapore, Thailang, Jepan hingga ke Korea Selatan.
Diantaranya,
ia pernah d undang ke berbagai kegiatan di Indonesia dan beberapa
negara . Pak Dedi pernah
ke setiap sudut Indonesia dan berkunjung ke Malaysia, Singapore, Thailand,
Jepang hingga ke Korea Selatan.
Bukan tanpa alasan, Dedi memilih menulis blog karena
gratis. Jadi, tidak perlu repot untuk menyimpan dan mempromosikan. Google akan
membantu mempromosikan konten kita. Orang belum ada yang tahu jika kita sebagai
pioner dan expert karena sudah memulainya sebelum orang lain
melakukannya.
Kapan
saja kita bisa menulis di blog. Setiap ada ide, bisa kita tuliskan hari itu
juga. Jangan pedulikan penilaian orang lain, yang penting tulis saja. Kisah-kisah di
sekolah, bersama guru dan siswa. Jangan bingung bagaimana untuk memulainya,
tinggal tulis saja. Tidak harus trend hari itu, siapa tahu tulisan kita
akan trend di masa mendatang.
Sederhana sekali menulis di blog, tinggal upload,
posting satu foto yang menarik. Tulis apa yang muncul dalam hati. Jangan
pikirkan macam-macam orang mau respon apa. Semakin banyak upload, akan semakin
banyak postingannya. berikan caption
pada foto saja.
Seorang profesor dengan ilmunya segudang, jika ia tidak
pernah publish, maka ia tidk akan dikenal. Kalah pamor dengan sendal jepit.
Coba googling sendal jepit, pasti banyak postingannya. Jadi, jangan mau kalah
dengan sendal jepit.
Tentu,
akan selalu banyak
halangan ketika kita mau menulis di blog. Banyak godaan dan tantangan yang
datang silih berganti. Dibutuhkan komitmen agar kita bisa terus menulis. Dedi selalu mencari waktu agar bisa
menulis, walaupun hanya dengan ponsel.
Ia
selalu mencari waktu luang ditengah kesibukan. Misalnya, ketika ia sedang
menunggu rapat, ia manfaatkan untuk menulis. Ketika menunggu istri belanja, ia manfaatkan
untuk menulis. Bahkan ketika menunggu penerbangan, ia juga menulis. Jam istirahar
sekolah, ia sempatkan untuk menulis dan upload foto.
Zaman
sudah canggih, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menulis. Bisa menulis di ponsel, laptop, komputer.
Jik mau menulis tinggal pilih platform digital yang sesuai selera. Semua sudah. Jika memang tidak ada ide untuk menulis, coba berkunjung ke blog yang lain, agar ide
menulis muncul.
Dedi juga menganjurkan, ketika bikin blog,
usahakan nama asli kita. Ketika digoogling nanti nama kita akan terhubung ke
blog kita. Agar blog dikunjungi, usahakan memposting sebanyak mungkin tulisan
yang dibutuhkan dan dicari orang. Jangan lupa kunjungi dan komentari blog orang
lain. Etikanya, mereka juga akan berkunjung ke blog kita, bakal rame tuh kan.
Jika
ditanya lebih suka mana, antara blogspot, wordpress, kompasiana atau yang lain? Jujur ia katakan,
semua tergantung selera. Namun, Dedi lebih suka menulis di wordpress, karena
ada aplikasi android. Semua mempunyai kelebihan masing-masing. Menulis di
media sosial juga selera. Tinggal pilih lebih nyaman dimana.
Dedi
juga memberikan tips, bagaimana tulisan di blog bisa menjadi buku. Dedi
menurutkan, tulisan
atau artikel yang sudah banyak dan sesuai tema yang sejenis, bisa kita himpun
dan dijadikan buku. Tinggal meminta arahan penerbit, langkah apa supaya tulisan
kita bisa dibukukan.
Jika selama
ini Omjay bisa memberikan inspirasi kepada guru lainnya untuk menulis, berarti Dedi
telah berhasil, karena menjadikan murid lebih sukses dari gurunya. Diakhir acara, Dedi
memberikan closing statement,
“Guru yang hebat adalah guru yang mampu
mendidik muridnya dan muridnya menjadi lebih hebat dari dirinya Itu guru yang
hebat.
Ia pun berpesan kepada seluruh peserta KBMN.
“Gajah mati meninggalkan gading. Harimau
mati meninggal belang. Manusia mati meninggalkan apa? Buatlah blog dengan nama
asli anda, tulislan artikel yag
beranfaat ntk orang-orang disekitar anda sebagai memori, jejak dan kenangan,
yang bisa dikenang istri, suami dan cucu anda. Ketika mereka menemukan di
google, mereka akan menemukan posting-posting anda”
Materi ini saya dicampur ketika Pak Dedi Dwitagama menjadi narasumber KBMN angkatan 20
(27 Agustus 2021) dan 28. Alhamdulilah,
saya pun
dinobatkan menjadi petanya terbaik dan mendapat Rp 200.000. Malam itu juga, Pak
Dedi telpon
saya, dan kami pun ngobrol ngalor ngidul
seolah-olah sudah lama kenal. Pembawaannya yang santai, ramah dan humoris,
itulah kesan yang saya liat dari beliau. Tak terasa sudah larut malam, kami
tertawa terpingkal-pingkal dengan cerita yang menginspirasi. Ia menelpon saya,
hanya ingin memastikan bahwa yang mendapat hadiah itu adalah benar-benar saya.
Terima kasih Pak Dedi, karena sudah memberikan ilmu dan pengalamannya. Menjadi
suatu kehormatan bisa mendapat hadiah dan ngobrol langsung dengan bapak.
1 $type={blogger}:
Write $type={blogger}Wah, lengkap skaleeeeeee ... makasih Pak Deni, saya amat sangat trsanjung
Reply.... smg bermanfaat