Dail Ma’ruf : Berawal menulis di Blog, Akhirnya bisa Menulis Buku Solo

 

Ilustrator Deni Darmawan (dokpri)

“Blog itu mempunyai segudang manfaat, salah satunya untuk latihan menulis dan pembelajaran lainnya,” kata Dail Ma’aruf kepada peserta petihan menulis yang digelar melalui grup Whatsapp pada Rabu (18/1/2023)

Bagi Dail, blog itu untuk mengasah keterampilan menulis. Blog digunakan untuk hal yang bermacam-macam. Blog bisa digunakan sebagai media memuat opini pribadi tentang sesuatu hal. Blog juga sebagai aktuliasi diri dan menginformasikan kepada seluruh masyarakat hingga ke warga dunia.

Banyak penulis yang kini namanya mencuat gegara menulis di blog, sebut saja Raditya Dika, Herman Yudiono, Sugeng Riyadi, dan yang tak kalah hebat ada Dr. Wijaya Kusuma atau biasa disapa Om Jay. Bahkan, ia dijuluki sebagai Blogger Guru Indonesia.

Dail pun kini keranjingan menulis di blog. Setelah bergabung di pelatihan menulis angkatan ke-20 bersama komunitas menulis PGRI, Dail semakin gencar belajar blog bersama Om Jay. Bahkan, Dail pun bertekad, agar tulisannya di blog bisa menjadi buku.

Hal itu terbukti, dari hasil resume pelatihan menulis bersama narasumber hebat, Dail belajar menulis dengan tekat yang kuat, dengan niat yang sungguh-sungguh, tahan banting akhirnya Dail bisa menulis buku solo berjudul “Tips Jitu Menjadi Penulis Bermutu”. Bagi Dail, buku adalah mahkota bagi penulis.

Ilustrator Deni Darmawan (dokpri)

Dengan menulis topik yang sejenis, artikel bisa dihimpun dan dikembangkan menjadi buku. Itu menjadi alasan, kenapa Dail sering menulis di blog, Sebab, suatu hari ia bisa membukukan semua artikelnya menjadi buku.

Dail juga menggunakan blog sebagai media pembelajaran yang efektif. Hal ini kerap kali ia lakukan bersama para siswa. Setiap materi bisa kita simpan di blog dan siswa bisa mengaksesnya. Blog menjadi media alternatif agar siswa mendapat pelajaran lebih dan dikemas dengan menarik.

Tak sampai disitu, Dail juga mencicipi sebagai kurator. Ia menghimpun semua naskah penulis dan mengeditnya. Naskah-naskah tersebut akan dibukukan menjadi buku antologi. Sudah sepuluh buku dikuratori oleh Dail selama kurun waktu 2022.

Dail yakin, bahwa dengan menulis di blog, maka kita akan mempunyai banyak buku, sebab hal itu menjadi impian yang nyata bagi semua.

Blog itu jenisnya banyak. Tergantung mau kita jadikan apa blog kita. Jika kita ingin menulis artikel pendidikan atau kisah-kisah terkait pembelajaran, maka kita bisa jadikan sebagai blog pendidikan. Jika suka menulis sastra, seperti cerpen, puisi, maka bisa kita jadikan blog sastra. Atau, isinya gado-gado, maka bisa kita jadikan sebagai blog pribadi. Semua tergantung pada penulisnya.

Kalau anda sebagai guru, maka jadikan blog anda seperti rumah belajar dalam dunia maya. Blog itu sebagai sarana berbagi dengan guru dan siswa. Dengan mendesign blog sebagai rumah belajar yang menarik, maka manfaatnya akan meransang dan meningkatkan minat belajar pada siswa.

Ilustrator Deni Darmawan (dokpri)

Guru bisa memposting permasalahan, materi, video, gambar, bahkan kisah-kisah nyata yang menarik sehingga para siswa bisa membacanya. Siswa juga diharapkan membuat blog agar siswa bisa blogwalking ke blog siswa dan guru yang lain. Yakin deh, pembelajaran akan lebih menyenangkan.

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sartono di sekolah SMA Negeri 2 Magelang, bahwa nilai siswa meningkat dari 55 persen hingga 87 persen karena melakukan proses pembelajaran melalui blog.

Hal ini juga dibuktikan oleh disertasi Wijaya Kusuma saat mengambil penelitian tentang blog kolaboratif dengan judul “Peran Blog Kolaborasi dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Murid”. Dari hasil penelitiannya, media blog kolaboratif membuktikan bahwa prestasi siswa mengalami peningkatkan signifikan. Dengan blog, bisa meningkatkan kemampuan literasi siswa. Pembelajaran dengan menggunakan blog kolaboratif bisa diterapkan dalam semua pelajaran dan diterapkan dalam jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Hal itu juga pernah di lakukan oleh Mayor Nani Kusmiyati yang memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Mengirim tugas ke siswa kemudian dijawab dengan blog mereka masing-masing dengan mengirim link-nya ke grup. Setiap siswa diberikan arahan agar bisa melakukan blogwalking untuk membaca tugas siswa yang lain.

Jika kita punya ide dan gagasan yang “gila” maka tuliskan di blog. Maka, tidak hanya warga sekolah yang mengakses, tapi juga warga dunia. Kren kan!.  Ide dan gagasan kita bisa mendunia dan bermanfaat untuk orang lain.

Blog juga bisa dijadikan media silaturahmi. Di kolom komentar, kita bisa saling menyapa, bahkan memberikan saran, kritik bahkan masukkan yang membangun. Blog kita juga bisa digunakan untuk menjalin silaturahmi dengan warga dunia. Wuih, mantap itu.

Jangan pernah berhenti menulis blog. Buktikan, dengan menulis di blog, suatu saat nanti kita bisa mempunyai mahkota berupa buku. Selamat menulis.