Organisasi
Mahasiwa (Ormawa) Universitas Pamulang menggelar pelatihan dengan judul
“Tranformasi Literasi, Digitalisasi, Inovasi dan Organisasi” pada Sabtu
(19/2/2022) melalui zoom. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Unpam Dr.
Muhammad Wildan, S.S., M.A, Ketua Lembaga Kemahasiswaan dan Alumni (LKA) Derita
Qurbani, S.Psi., M.M., Narasumber Deni Darmawan, M.Pd.I., Dosen Pembina dan
seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa (Hima) dari berbagai prodi, Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) serta alumni. Diharapkan kegiatan
ini bisa meningkatkan literasi membaca dan menulis mahasiswa.
Dalam
sambutan, Wildan menyampaikan pentingnya literasi. “Kegiatan ini sangat penting
untuk mahasiswa. Membaca dan menulis adalah dasar dari literasi. Mahasiswa akan
terbiasa membaca buku berjilid-jilid, dan menulis berlembar-lembar. Menulis itu
mudah, yang sulit itu memulainya, mengatasi rasa malasnya. Dengan mengucapkan
bismillah, saya buka acara ini,” terang Wildan yang juga suka menulis artikel
populer.
Sambutan
kedua disampaikan oleh Derita selaku ketua LKA. “Ini kegiatan pertama setelah
teman-teman Ormawa dilantik. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan
pengetahuan teman-teman Ormawa dalam menulis. Bagi Ormawa yang sudah memiliki
akun website kemahasiswaan, bisa meliput kegiatan kemahasiswaan dan dimasukan
ke website. Seluruh Kaprodi dan pembina Ormawa bisa bekerjasama untuk memantau
isi website sehingga kegiatan itu benar adanya,” ujar Derita.
Deni
Darmawan sebagai narasumber, menyampaikan bahwa literasi menjadi kunci manusia
unggul. “Literasi belum digemari di Indonesia. Hal ini mengacu kepada Programme
for International Student Assesment (PISA) bahwa Indonesia menduduki peringkat
64 dari 72 negara. Begitu juga hasil survei dari The World Most Literate
Nastion Study tahun 2016 oleh Central Connecticut Staet University di Amerika
menduduki peringkat ke 60 dari 61 negara. Ini menandakan literasi baca kita
masih rendah, apalagi menulis, keduanya belum populer di negeri ini,” ungkap
Deni penulis buku menulis itu gampang.
Literasi terus
bertranformasi, sehingga ada enam literasi yang harus diketahui. “Selain literasi
baca tulis, ada literasi sains, numerasi, finansial, digital dan budaya.
Literasi digital kita harus mengetahui 4 pilarnya yaitu keterampilan digital,
budaya digital, etika digital dan keamanan digital. Salah satu keterampilan
digital yang harus kita kuasai diantaranya adalah komunikasi. Menulis termasuk
keterampilan komunikasi juga,” terang Deni yang juga menulis di berbagai
website.
Era digital
menjadi peluang agar kemampuan menulis, khususnya menulis reportase/berita bisa
terasah dan dipublikasikan
melalui berbagai platform media digital. “Era ini publikasi sangat penting,
sebagai rekam jejak organisasi di internet dan menginformasikan kegiatan kita.
Menulis reportase perlu dipelajari, apalagi mahasiswa, bisa mempublikasikan
semua kegiatannya. Namun, teknik menulis reportase harus dipelajari,” lanjut
Deni.
Teknik
menulis reportase memenuhi memenuhi kaidah penulisan jurnalistik. “Menulis
reportase menggunakan piramida terbalik, berita yang penting didahulukan
diawal. Rumus 5W +1H (Who, what, when, where, why dan how) ada di paragraf
pertama. Gunakan bahasa jurnalistik yaitu singkat, padat, gamblang dan mudah
dipahami. Sajikan berita dengan cepat agar tidak basi,” jelas Deni yang selalu memberikan hadiah berupa buku kepada peserta yang
aktif bertanya.
Webinar begitu hidup karena dipandu
oleh Cornelia Manik sebagai moderator. Mahasiswa pun begitu antusiasi dalam mengikuti
kegiatan ini. Mahasiswa yang tergabung dalam Ormawa diharapkan bisa menulis kegiatan
dalam bentuk reportase. Kegiatan mahasiswa perlu dipublikasikan dengan baik
sebagai rekam jejak dan menginformasi ke khalayak luas tentang kegiatan dan
capaian apa saja yang sudah dilakukan dan diraihnya.
Kontributor : Deni Darmawan
Link berita di atas juga dimuat di Teknik Menulis Reportase di Era Digital - Tangsel Media | Portal Informasi Seputar Kota Tangerang Selatan
Materi Sabtu 19 Februari 2022. Silahkan download