Oleh : Deni Darmawan
Kegemaran membaca dan
kecintaanya terhadap buku mengantarkan Bambang Purwanto (47) atau biasa
dipanggil Mr. Bams memperoleh segudang prestasi dalam bidang literasi dan
mendirikan Taman Baca Masyarakat Ayah Salwa (TBM AS) Lebakwangi.
Rumah tipe 21 yang ia miliki disulap
menjadi taman baca yang banyak mengundang masyarakat khususnya anak-anak untuk
bisa datang untuk belajar dan membaca buku apa saja yang mereka sukai dan
senangi. Baginya, bergerak untuk meningkatkan literasi msyarakat merupakan panggilan
jiwa dan bentuk kepeduliannya.
Pada tanggal 5 Oktober 2001
Bams mendirikan rumah baca dengan mengoleksi buku pribadinya berjumlah 2000
buku. Pada tahun 2021 koleksi bukunya bertambah menjadi 6.000 buku. Usahanya
memperkenalkan TBM AS di media sosial dan intansi lainnya berbuah positif. Ia juga
banyak menjalin relasi dan silaturahmi dengan komunitas pegiatan literasi dan
instansi lainnya sehingga TBM AS Lebakwangi makin maju dan berkembang.
Ia juga diamanahkan untuk
mengelola rumah taman baca lainnya yang tidak jauh dari rumahnya. Ia bersyukur
TBM AS Lebakwangi semakin berkembang. Segala cara Mr. Bams lakukan agar
anak-anak bisa datang ke TBM AS. Salah satu cara yang dilakukan Mr. Bams dengan
mendongeng. Hal ini lakukan agar anak-anak semakin betah ketika berda di TMB AS
Lebakwangi. Saking banyaknya anak-anak yang hadir sampai memadari setiap sudut
ruang rumah termasuk ruang dapur.
Hal yang membahagiakan Mr. Bams
ketika anak-anak sudah mulai gemar membaca dan mencintai buku. Ketika pandemi,
anak-anak boleh meminjam buku-buku agar bisa dibaca di rumah. Mr. Bams juga
aktif menggerakkan literasi di sekolah di SMP Taruna Bakti tempat dimana ia mengajar.
Kegiatan literasi di sekolah juga tetap berjalan dengan daring.
Mr. Bams selalu aktif memantau
kegiatan literasi siswa. Setiap jadwal kegiatan literasi yang sudah dilakukan
siswa akan diberikan point 1. Dengan cara ini, Mr. Bams akan mengetahui progres
setiap siswa dalam kegiatan literasi.
Mr. Bams juga selalu membuat
kata-kata motivasi atau quote di
media sosial agar netizen selalu bahagia menjalani hidup. Tidak hanya itu, ia
juga dijuluki sebagai Mario Teduh karena pintar meniru gaya dan suara motivator
Mario Teguh. Ia juga dikenal sebagai Ayah Salwa (AS) karena suka mendongeng.
Sedangkan di sekolah ia akrab disapa Mr. Bams.
Ia juga aktif sebagai ketua
Rukun Warga (RW) di lingkungan masyarakat. Kesibukannya sebagai mengajar dan
pelayan masyarakat tidak membuat ia lupa kepada kegiatan literasi. Baginya,
dibayar atau tidak, diberikan sertifikat dan surat atau tidak, ia akan tetap
datang dan menyemarakkan kegiatan literasi. Baginya, itu semacam panggilan jiwa
dan kepuasaan batin.
Makanya, ketika awal TBM AS
Lebakwangi berdiri begitu banyak tantangan yang dihadapinya. Orang-orang
menganggap aneh. Bahkan, istri Mr. Bams pun kurang begitu respon. Seiring waktu
berjalan, kini TBM AS Lebakwangi banyak memberikan manfaat kepada anak-anak
sekitar. Ia pun membagi jadwal setiap minggunya agar anak-anak betah dan nyaman
untuk hadir di TBM AS Lebakwangi. Anak-anak tidak hanya membaca buku, tapi juga
menggelar pelatihan yang sederhana, menggambar, mewarnai, belajar komputer,
mengaji, belajar menulis sampai internet sehat.
Agar menjadi pendongeng yang
baik, ia pun harus banyak membaca buku dan belajar. Sehingga setiap kisah yang
disuguhkan selalu menarik dan berbeda-beda. Mr. Bams mengatakan, bahwa mendongeng
adalah cikal bakal kegiatan literasi dan berdirinya TBM AS Lebakwangi. Oleh
sebab itu, awalnya ia lebih dikenal sebagai pendongeng daripada pegiat
literasi.
Baginya, meninggalkan jejak
digital dengan hal-hal positif akan memberikan pengaruh yang baik kepada
warganet. Aktif di media sosial merupakan cara agar virus literasi terus
berkembang kepada anak bangsa. Tidak lupa, Mr. Bams memberikan pesan atau closing statemen kepada anggota
pelatihan grup whatsapp menulis gelombang 19 dan 20 yang digelar pada Rabu
(1/9/2021). “Saat keyakinan semakin kuat bahwa kehidupan ini ada yang mengatur,
semoga selalu ada harapan yang ada didalam hati dan pikiran. Harapan untuk
menjadi manusia yang bermanfaat. Melakukan kebaikan dengan apa yang kita miliki
akan menjadi bekal menjalani hidup ini dengan bahagia. Menulis di blog sebagai
bentuk latihan menulis itu sangat luar biasa, teruskan dan teruskan. Ambil peranlah di sekolah dan di masyarakat untuk
memajukan gerakan literasi. Tersenyumlah karena Tuhan masih memberikan
kesempatan berkarya. Bergeraklah untuk menyimpan jejak-jejak dengan indah agar
tetap hadir sepanjang zaman. Kita bisa hilang karena waktu telah selesai, tapi
jejak digital akan menjadi penyemangat untuk generasi selanjutnya, anak, murid,
cucu dan seterusnya,” tutupnya.
6 $type={blogger}
Write $type={blogger}Sangat menginspirasi
ReplyLuar biasa Mr bams
ReplyTerima kasih. Ms. Phia pun demikian, sangat menginspirasi.
ReplyOmjay tidak hanya luar biasa, tapi biasa diluar
ReplyLuar biasa tulisannya
Replykeren pak Deni.. tulisannya sangat menginspirasi.. sukses selalu
Reply