Gegara Menulis di Blog Diundang Keliling Berbagai Negara

 

Oleh : Deni Darmawan

Sosok Pak Dedi Dwitagama banyak memberikan inspirasi terhadap guru untuk menulis di blog. Komitmennya menulis blog patut diacungkan jempol. Buktinya, dari hasil menulis blog ia bisa diundang ke berbagai negara dalam berbagai acara.

Salah satu guru yang kepincut menulis di blog adalah Wijaya Kusamah, atau biasa disapa Omjay. Sewaktu kuliah S2, keduanya saling bertemu.Disaat itulah Omjay jadi keranjingan menulis di blog. Bahkan Omjay dijuluki guru blogger Indonesia dan pernah diundang ke Istana Presiden. Hal ini amat membanggakan Pak Dedi, karena murid bisa lebih hebat dari gurunya. Ini artinya, Pak Dedi berhasil mengarahkan Omjay menjadi penulis andal di blog.

Kini, Pak Dedi hadir pada grup whtasapp menulis gelombang 20 bersama guru-guru yang tergabung di PGRI pada Jumat (28/8/2021). Ia membuka diskusi tanpa memberikan materi. Baginya, membuka pertanyaan pada forum diskusi akan sesuai dengan kebutuhan peserta. Terkadang, memberi materi tapi tidak sesuai dengan kebutuhannya. Penanya terbaik akan diberikan hadiah Rp 200.000

Pak Dedi memberikan tips komitmen dalam menulis di blog. Begitu antusiasnya para peserta yang terdiri dari berbagai guru di nusantara bertubi-tubi melontarkan pertanyaan. Pak Dedi pun menjawab tidak hanya menulis, tetapi juga menggunakan voice agar jawabannya semakin jelas. Dari kesimpulan yang sudah ditanyakan, begini yang bisa penulis simpulkan.

Bagi Pak Dedi, menulis di blog itu seperti warisan atau jejak yang bisa kita tinggalkan untuk anak cucu kita dan orang-orang yang membutuhkan. Begitu banyak manfaat yang Pak Dedi peroleh dari menulis blog. Diantaranya, ia pernah d undang ke berbagai kegiatan ke negara lain, alias keliling Indonesia dan dunia. Pak Dedi pernah ke setiap sudut Indonesia dan berkunjung ke Malaysia, Singapore, Thailand, Jepang hingga ke Korea Selatan.

Pak Dedi memilih menulis blog karena gratis. Jadi, tidak perlu repot untuk menyimpan dan mempromosikan. Google akan membantu mempromosikan konten kita. Orang belum ada yang tahu jika kita sebagai pioner dan expert karena sudah memulainya sebelum orang lain melakukannya.

Kapan saja kita bisa menulis di blog. Setiap ada ide, bisa kita tuliskan hari itu juga. Jangan pedulikan penilaian orang lain, yang penting tulis saja. Jnagan bingung bagaimana untuk memulainya, tinggal tulis saja. Tetap menulis untuk menginspirasi banyak orang

Sederhananya menulis di blog, tinggal upload foto, posting satu foto yang menarik. Tulis apa yang muncul dalam hati. Jangan pikirkan macam-macam orang mau respon apa. Semakin banyak upload, akan semakin banyak postingannya. Seperti memberikan caption pada foto saja.

Tentu, akan selalu halangan ketika kita mau menulis di blog. Banyak godaan dan tantangan yang datang silih berganti. Dibutuhkan komitmen agar kita bisa terus menulis. Pak Dedi selalu mencari waktu agar bisa menulis, walaupun hanya dengan handphone.

Ia selalu mencari waktu luang ditengah kesibukan. Misalnya, ketika ia sedang menunggu rapat, ia manfaatkan untuk menulis. Ketika menunggu istri belanja, ia manfaatkan untuk menulis. Bahkan ketika menunggu penerbangan, ia juga menulis.  Zaman sudah canggih, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk menulis. Bisa menulis di handphone, aplikasi android, apple untuk blog press. Semua bisa diunduh dan mudah. Jika tidak ada ide untuk menulis, kadang ia juga berkunjung ke blog yang lain, agar ide menulis muncul.

Pak Dedi menganjurkan, ketika bikin blog, usahakan nama asli kita. Ketika digoogling nanti nama kita akan terhubung ke blog kita. Agar blog dikunjungi, usahakan memposting sebanyak mungkin tulisan yang dibutuhkan dan dicari orang. Jangan lupa kunjungi dan komentari blog orang lain. Etikanya, mereka juga akan berkunjung ke blog kita, bakal rame tuh kan.

Jika ditanya lebih suka mana, antara blogpspot, kompasian atau yang lain? Jujur ia katakan, semua tergantung selera. Namun, Pak Dedi lebih suka menulis di wordpress, karena ada aplikasi android. Semua mempunyai kelebihan masing-masing. Jika merasa nyaman dan sesuai selera, pergunakan saja mana yang sesuai pilihan kita.

Pak Dedi juga memberikan tips, bagaimana tulisan di blog bisa menjadi buku. Tulisan atau artikel yang sudah banyak dan sesuai tema yang sejenis, bisa kita himpun dan dijadikan buku. Tinggal meminta arahan penerbit, langkah apa supaya tulisan kita bisa dibukukan.

Jika selama ini Omjay bisa memberikan inspirasi kepada guru lainnya untuk menulis, berarti Pak Dedi telah berhasil, karena menjadikan murid lebih sukses dari gurunya. Diakhir acara Pak Dedi mengatakan, “Guru yang hebat adalah guru yang mampu mendidik muridnya dan muridnya menjadi lebih hebat dari dirinya Itu guru yang hebat. Kalau guru yang tetap menang dari muridnya itu gurunya enggak bagus ngajarnya pak. Muridnya tetap bodoh. Jadi bangga punya murid dan muridnya jauh lebih hebat dari saya”

Dalam closing statemen, Pak Dedi memberikan pesan kepada peserta

““Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggal belang. Manusia mati meninggalkan apa? Buatlah blog dengan nama asli anda, tulislan  artikel yag bermanfaat untuk orang-orang disekitar anda sebagai memori, jejak dan kenangan, yang bisa dikenang istri, suami dan cucu anda. Ketika mereka menemukan di google, mereka akan menemukan posting-posting anda”

Alhamdulilah, saya pun dinobatkan menjadi penanya terbaik dan mendapat Rp 200.000. Malam itu juga, Pak Dedi telpon saya, dan  kami pun ngobrol ngalor ngidul seolah-olah sudah lama kenal. Pembawaannya yang santai, ramah dan humoris, itulah kesan yang saya liat dari beliau. Tak terasa sudah larut malam, kami tertawa terpingkal-pingkal dengan cerita yang menginspirasi. Ia menelpon saya, hanya ingin memastikan bahwa yang mendapat hadiah itu adalah benar-benar saya. Terima kasih Pak Dedi, karena sudah mampu memberikan ilmu dan pengalamannya. Menjadi suatu kehormatan bisa mendapat hadiah dan ngobrol langsung dengan bapak.